Sunday, February 15, 2015

Aku mau berbagi Tips nih, buat yang hari-harinya naik cl alias commuterline, terutama buat yang biasa naik di jam jam sibuk.

Tips ini aku ambil dari akun instagram aku (@erna_ari29) follow ya.... hihi,,,,
 Berikut ini tipnya

Tips aman naik cl untuk penumpang wanita pd peak session:
1. Patuhilah tata tertib yg biasanya ditempel dipintu cl (ini penting)
2. Usahakan naik di gerbong wanita.
3. Kalaupun terpaksa naik di gerbong campuran, usahakan didepan dan dibelakang Anda perempuan, untuk meminimalisir terjadinya 'gesekan' yg tdk diinginkan 
4. Untuk Anda yg berhijab, jangan sekali2 memakai 'daleman' model cepol, apalagi ukurannya segede gaban, kasihan org yg dibelang Anda 
5. Jangan pernah memakai sepatu high heel !!!! DO NOT EVER 
6. Jangan pake baju aneh2, contohnya: kebaya, rok pendeeeeek bgt, etc. Pakailah baju yg biasa aja, baju yg bahannya gak gampang lecek.
7. Simpan gadget Anda dlm tas, jgn gatel pengen apdet status.. 8. Gunakanlah tas yg bahannya ngga kaku dan keras, sakit klu kena orang tau.!
9. Usahakan cari pegangan, jangan bersandar pd punggung org, apalagi klu Anda bertubuh sehat aka subur bin makmur..✌✌
10. Ini yg sering terlupakan, empati lah sama wanita2 yg lebih perlu tempat duduk Anda (jika dpt duduk), bukan hanya pd ibu hamil, tp wanita2 seusia ibu Anda, wanita yg terlihat pucat krn sakit mungkin, maka dr itu, klu dpt duduk jgn autis lihat sekeliling Anda..
Demikian, terima kasih 

#tips #commuterline #cumaiseng

Monday, February 9, 2015

SK oh SK... (bagian 2.. habis)

Tanpa ba bi bu lagi, saya langsung telpon atasan (kasub RTP) mengenai hal ini, kasub saya meyuruh saya untuk hadir saja rapat tsb, nanti mengenai SK dibicarakan kemudian bersama Kabag KU, Sebenernya saya tidak mempermasalahkan SK itu, yang saya pertanyakan adalah munculnya kembali nama saya di SK itu, karena sebelum SK itu keluar, saya sudah di "janji"kan oleh Kasub dan Kabag KU, kalau tahun ini saya tidak lagi menjabat sebagai BPP untuk kegiatan apapun. dan ketika hal tersebut saya pertanyakan ke Kasub Keuangan (yang mengkonsep SK tsb), jawaban beliau sama, bhw saya tidak lagi menjabat sebagai BPP. Alhamdulillah... jawaban yang sangat melegakan buat saya...
Pesan bpk Kabag waktu itu, agar saya mengawal proses pembuatan SK tsb di Subbag Hukor, krn khawatir ada perubahan nama dan beliau tidak tahu....
Dari pertengahan Desember (sejak "janji") sampai awal Januari terus saya pantau proses pembuatan SK tsb, saya mendatangi subbag Hukor, dan tanya satu persatu staf disana, siapakah yang membuat SK BPP? semua menjawab, bukan saya mb, coba tanya yg lain, sampai akhirnya saya tau siapa yang membuat SK tsb, ternyata anak baru,  staf tsb bilang, belum ada nama2nya mb, baru konsep,,, "Oooh... jawabku, nanti kalau udah ada usulan nama2nya, kasih tau aku yak, oh, ya, namaku Erna, aku di Subbag RTP. "iya mb, emangnya knp mb? " tanya dia, "nga apa2..." jawabku sambil nyengir...
Dan akhirnya aku tdk mendpt kabar apapun, sampai aku menerima SK dari Staf keuangan tgl 19 Januari. Setelah dicek ternyata verbal SK itu tidak sampai ke pengusul SK(Subbag Keuangan) dan Kabag KU (sebagai eselon III yang terkait SK BPP). Ketika hal ini aku sampaikan ke Kabag KU, beliau marah sekali...
Beliau langsung menelpon staf Subbag Hukor yg membuat SK tsb, tapi krn yang bersangkutan sudah pulang, akhirnya Beliau sampaikan kekecewaan beliau ke Staf Hukor lain.
Besoknya beliau memanggil staf Hukor tsb bersama saya dan kasubag RTP (atasan saya), intinya beliau kecewa krn SK sudah ditandatangani eselon II dan sudah keluar tanpa sepengetahuan beliau..
"tolong sampaikan ke kasub Hukor, terus terang saya kecewa sekali" kata beliau
Esoknya saya dipanggil kembali oleh Kabag KU, kali ini bersama salah seorang PPK dan teman BPP lainnya, beliau memberitahu saya bahwa SK sebelumnya sudah ditarik dan akan di revisi, beliau juga memberitahu nama pengganti saya. Alhamdulillah.... akhirnya move on juga dari BPP... (udah mabok, empat tahun sejak keterima PNS, selalu berhubungan dgn uang, padahal background pendidikan bukan ekonomi atau akuntansi, tapi Teknik).