Anyeonghaseyooo.... welcome again..
Sudah lama kepingin banget cerita tentang trip kami kemarin ke koriya, but, seperti biasa tunggu ilham dan mood cerita yang gak dateng dateng...
Ok, langsung aja mumpung mood ceritanya lagi oke..
Kami (perempuan bertiga, red-) teman satu kantor, sama sama penyuka drama koriya, sama sama suka jalan dan sama sama gak tahan kalau lihat promo pesawat.. bawaannya pengen borong, haha... *kerupuk kaliii...
Kami dapat (dengan penuh perjuangan) tiket pesawat di GATF sesion 2 yang berlangsung tanggal 7- 9 Oktober 2016 dengan harga pertiket Rp. 3.630.933,33- bikaus menggunakan pesawat full service, maka harga tsb adalah harga idaman... hoho...
Oke, seperti ini itinerary yang sudah di rombak dan direvisi berkali kali..
Akhirnya seperti ini (dengan at cost):
Oh, iya, di real nya ada beberapa tempat yang kita datangi tanpa cost dan tanpa belanja, diantaranya:
1. Namdaemun Market
2. Yeouido Park
3. Cheonggyecheon Stream
4. Doota Mall
5. Dongdaemun Design Plaza
6. Migliore
Oh, Iya ada beberapa tips dari kami sebelum ke Korea:
1. Lakukan latihan fisik, sebulan sebelum keberangkatan.
Pertanyaannya kenapa? karena disana gak ada ojek online!!! hehe.. becanda ding, eh tapi serius, harus latihan fisik, terutama kaki ya, karena rata rata penginapan, restoran dan tempat tempat wisata disana tidak langsung dari stasiun subway trus di depannya, tapi harus jalan dulu, dan kontur tanah di sana tidak rata tapi berbukit bukit.. nah loh kayak gimana tuh? yah kalau sering memperhatikan serial drama Korea, pasti tau. Dan, ada beberapa stasiun subway yang tidak memiliki eskalator alias tangga berjalan. Lumayan pegel kalau naik turun... jadi latihan fisik terutama kaki, perlu banget, yah minimal biasakan jalan, naik turun tangga, dll
2. Bawalah Stok Makanan Yang Banyak
Karena kami Muslim, makanan halal menjadi salah satu concern kami, nah berhubung makanan halal disana tidak segampang yang kita temui ketika berada di negara mayoritas muslimnya, dan harga makanan halal disana juga ngga murah, maka bawalah makanan mengenyangkan yang banyak, seperti Indomie, biskuit, abon, kecap, saos, kalau perlu bawa beras dan panci buat masak..
|
Ini bawaan kami kemarin..:) |
Tapi kalau mau mencoba makanan asli sana, silakan saja, halal food banyak dijumpai di Ittaewon. Tapi membawa bekal makanan, mampu menekan cost cukup banyak loh..
3. Kalau memungkinkan bawa backpack atau koper berukuran bagasi kabin
Seperti sudah dijelaskan diatas, ketika datang dari dan menuju bandara ataupun penginapan, dan transportasi yg ingin digunakan adalah subway, dan ada beberapa subway yg entri dan exitnya tidak ada eskalatornya, maka bayangkan sendiri jika harus menggeret geret koper berukuran besar. Saya sendiri kemarin membawa koper berukuran middle.. Dan gak kuat ketika harus menaiki puluhan anak tangga untuk masuk dan keluar dari stasiun subway yg gak ada eskalatornya. Oh, iya, jangan pernah sekali kali mencoba naik turun stasiun subway dengan lift ya.. Karena lift disana hanya diperuntukkan untuk manula, penyandang disabilitas, ibu hamil dan ibu dengan membawa anak.
|
ini tangga exit subway yang tidak ada eskalatornya |
4. Biasakan merapikan sendiri perlengkapan makan ketika selesai makan dimanapun kita makan dan membuang sampah ditempatnya
Kebiasaan ini penting buat kita terapkan, walaupun gak berencana ke luar negeri. Coba baca cerita cerita dari backpacker lain, tentang betapa rapihnya masyarakat di beberapa negara spt, Korea dan Jepang. Di Korea sendiri, pembuangan sampah diatur dengan ketat, sampah dibagi kebeberapa kategori, ada sampah plastik, botol, sisa makanan, dll.
Selesai makan, coba bereskan piring piring, sampah makanannya dijadikan satu piring, mejanya dibersihkan, jadi pelayan tinggal mengambil tanpa harus memberikan meja lagi. Kebiasaan baik tsb yg harus mulai kita terapkan di kehidupan kita disini. Jangan sampai ada cap dari warga asing, kalau turis Indonesia jorok dan malas ya..
5. Biasakan antri
Kebiasaan antri penting banget loh, karena disana semua serba antri dan disiplin. Pernah sekali kejadian pas di Namsan Tower, ketika mau naik cable car, setelah beli tiket, kita tergoda buat naik lift yang sebenernya ditujukan buat manula, panyandang disabilitas, ibu hamil, ibu bawa anak, dan seseorang yang sedang sakit. Tapi karena kita melihat ada beberapa anak muda yang naik, maka kami pun ikut naik lift, setelah terbuka... dihadapan kami ternyata sudah ada antrian yang dimulai dari lantai tempat pembelian tiket, ada seorang bapak bapak warga lokal yang bertanya kepada saya: Hai.. are you sick? wah... gak bisa dibayangin lagi wajah saya ketika itu... untungnya bapak itu gak bertanya dari negara mana kamu? Dan ternyata anak muda yang kita ikuti itu turis cina, bukan warga lokal...
Oke, demikian tulisan ini dibuat, semoga bermanfaat...
Khamsahamnida....